Hilang Sejak Rabu, Adik Cristiano Ditemukan Tidak Bernyawa

tmp-cam--1739086092KAWANGKOAN, (manadotoday.co.id) – Cristiano Pablo Moyapasumpa, bocah berusia tujuh tahun warga Desa Kayuuwi, Kawangkoan Barat, yang hilang sejak Rabu (3/95/2017) lalu, Sabtu (6/05/2017) siang tadi sekitar pukul 11.30 wita berhasil ditemukan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Manado, Kepolisian, tim Manguni, Orari Minahasa, Tagana Minahasa, pemerintah dan masyarakat Desa Kayuuwi yang berjumlah 40 orang dengan kondisi tidak bernyawa.

Siswa SD Inpres Kayuuwi itu ditemukan tersangkut di batang pohon di tengah sungai Parangengoro dalam posisi tengkurap dan tidak menggunakan pakaian.

“Kami menduga bahwa korban ke sungai, dan ternyata benar setelah kami menyusuri sungai. Korban ditemukan sekitar 10km dari tempat kejadian perkara, atau tempat awalnya korban jatuh,” ujar Humas Basarnas Manado Ferry Ariyanto.

Lanjutnya, saat ditemuka, korban banyak memar diakibatkan terantuk bebatuan.

“Tim tiga yang menemukan korban. Awalnya kami alami hambatan medan yang terjal, tapi untung saja airnya normal meski sedikit berarus. Begitu kami temukan korban langsung kami masukkan ke kantong jenasah dan dibawa ke rumah korban,” tukasnya.

Kapolsek Kawangkoan Iptu Dharta Daipaha mengatakan keluarga menolak untuk diotopsi, dan hanya meminta untuk divisum luar saja di Puskesmas Kawangkoan.

Usai visum korban dimasukkan ke peti dan dimakamkan karena tubuh korban sudah membusuk.

“Kami akan tetap melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi ,” ujar Daipaha.

Masih menurut Darta, dugaan sementara korban awalnya bermain air di dekat selokan air yang besar dan dalam, bertepatan saat itu hujan deras sehingga korban terjatuh dan terseret air hingga ke sungai.

“Kami menduga bahwa ini murni kecelakaan ,” terangnya.

Sementara itu ibu korban Rita Rana sangat terpukul dengan kejadian ini, dan harus merelakan kepergiaan putranya. (Rom)