JWS Dukung Penuh Reformasi Pendidikan Nasional

Upacara pada Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) di Minahasa

tmp-cam--1208286438 tmp-cam-1952797227TONDANO, (manadotoday.co.id) – Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow Msi (JWS) bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di halaman kantor bupati, Selasa (2/05/2017).

Uapacara juga dihadiri oleh Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang, Sekretaris Daerah kabupaten Minahasa, Jeffry R. korengkeng SH, MSi, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa James Rawung, SH, Kapolres Minahasa AKBP Samsubair SIK, Pejabat Eselon II, Guru-guru, siswa-siswi dan para undangan.

JWS saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2017 mengatakan Tema HARDIKNAS kali ini adalah “Percepat Pendidikan yang merata dan berkualitas”, tema tersebut terkait erat dengan fenomena dunia yang berubah sangat cepat dan menuntut kualitas semakin tinggi.

“Untuk itu marilah kita resapi dan renungi tema tersebut, kemudian kita wujudkan bersama-sama. Dengan begitu maka seluruh lapisan masyarakat akan dapat menjangkau layanan pendidikan yang berkualitas. Dengan pendidikan berkualitas dan merata maka iktiar sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 dapat terwujud ,” ujar JWS.

Selanjutnya, atas nama pemerintah izinkan bupatu menyampaikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada seluruh insan tanah air. Setiap memperingati HARDIKNAS kita tak pernah lupa dengan sosok Ki Hadjar Dewantara karena peringatan HARDIKNAS didasarkan atas hari kelahirannya yaitu 2 Mei 1889. Beberapa pandangan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah Panca Dharma, Kon-3, Tri-Pusat Pendidikan. Dalam hal kepemimpinan Pendidikan, Ki Hadjar Dewantara mengajukan konsep “Laku Telu” atau dalam bahasa jawa : “ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun mangun karso, tut wuri handayani”.

Gagasan pemikiran dan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut diatas adalah menjadi dasar acuan visi Presiden RI, Joko Widodo dibidang Pendidikan. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut kementerian pendidikan dan kebudayaan bersiap melakukan reformasi pendidikan nasional baik pada tataran konseptual maupun material.

“Reformasi pendidikan nasional tersebut merupakan proses jangka panjang, bukan sesaat dan jangka pendek, sehingga perlu dilaksanakan secara sistemis, prosedural, dan bertahap disamping perlu dukungan dan partisipasi konstruktif semua jajaran pelaksana pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan, bahkan warga bangsa indonesia,” ujar Bupati.

Pada hari Pendidikan Nasional 2017 sekarang, mari kita singsingkan lengan untuk menggerakkan reformasi pendidikan nasional demi anak cucu kita. Semoga Tuhan seru sekalian alam meridoi dan menguatkan tekad dan langkah kita.(rom)