Wapres Jusuf Kalla Buka kegiatan Pekan Kerukunan Nasional

Rangkaian Kegiatan Paskah Nasional 2017 di Sulawesi Utara

foto 1
Wapres RI Jusuf Kalla, didampingi Menkumham RI Yasona Laoly dan Gubernur Olly Dondokambey, ketika membuka membuka kegiatan Pekan Kerukunan Nasional.

Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla, membuka kegiatan Pekan Kerukunan Nasional dan Global Christian Youth Conference, yang digelar di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Minggu (23/4/2017).

Kegiatan dalam ragkaian pelaksanaan Paskah Nasional 2017 di Sulawesi Utara (Sulut) dihadiri Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) RI Yasona Laoly, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, serta Sekretaris Jenderal World Student Christian Federation (WSCF) Jurgete Necta Montes Rokas.

foto 2
Wapres RI Jusuf Kalla memberikan sambutan.

Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya, mengatakan, masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dapat diwujudkan dalam keadaan negara yang rukun dan damai.

“Tujuan berbangsa untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Ini harus disertai kerja keras dan kedamaian. Harus Hidup rukun dengan sesama,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wapres Jusuf Kalla juga memberikan apresiasi untuk Gubernur Olly Dondokambey, yang dapat mempertahankan keadaan Sulut yang rukun meskipun terdiri dari suku dan agama yang berbeda-beda.

foto 3
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, memberikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada peserta kegiatan Pekan Kerukunan Nasional di Sulut.

“Saya memberikan penghargaan kepada gubernur (Olly Dondokambey). Dunia selalu menghargai Indonesia dengan kerukunan agamanya. Walaupun dengan suku yang berbeda-beda kita tetap bersatu,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Wapres Jusuf Kalla mengakui masih adanya penghalang kecil yang berusaha mengganggu perdamaian. Namun itu semua dapat diatasi.

“Sering ada riak-riak tetapi kita tetap bersatu. Yang terpenting kita semua harus mengormati perbedaan,” tandasnya.

foto 4
Wapres RI Jusuf Kalla menyalami Menkumham RI Yasona Laoly dan Gubernur Olly Dondokambey, usai membuka kegiatan Pekan Kerukunan Nasional.

Selain perbedaan, dikatakan Wapres Jusuf Kallasemua  masyarakat juga memiliki kepercayaan yang tidak dapat dibantah lagi.

“Kita juga memiliki persamaan yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tegasnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama Gubernur Olly Dondokambey, mengatakan meskipun dalam kemajemukan, kehidupan masyarakat Sulawesi Utara hingga saat ini berjalan dengan rukun dan damai.

“Suasana kondusif ini adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan,” katanya.

foto 5
Wapres RI Jusuf Kalla bersama Ibu, Menkumham RI Yasona Laoly, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw masing-masing bersama Ibu, pada kegiatan pembukaan Pekan Kerukunan Nasional.

Olly pun memuji peranan pihak TNI dan Polri yang selalu cepat tanggap dalam menangani gangguan stabilitas keamanan sehingga keadaan Sulut selalu damai.

“Ini berkat karya nyata dan pengabdian yang tulus dari TNI, Polri, pemuka agama dan tokoh masyarakat yang senantiasa pro aktif merespon dan meredam isu-isu yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan kerukunan di daerah ini,” imbuhnya.

Lanjut orang nomor satu di Sulut ini, terciptanya keadaan Sulut yang rukun dan damai dikarenakan masyarakat selalu berpegangan pada falsafah yang berguna.

“Falsafah Si Tou Timou Tumou Tou, empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dan Torang Samua Ciptaan Tuhan,” ujarnya.

Turut hadir pula pada kegiatan tersebut, Ketua TP-PKK Sulut Ir. Rita Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Ketua TP-PKK dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin H. Silangen, Ketua DWP Sulut Ivonne Silangen-Lombok, Ketua Sinode GMIM Pdt. Dr. HWB Sumakul, Uskup Mgr. Joseph Suwatan, dan Jajaran Forkopimda Sulut, para pejabat di Pemprov Sulut, serta tamu undangan lainnya. (advetorial)