Di Jepang, Olly Temui Peserta Magang Kerja Asal Sulut

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, menggelar pertemuan dengan peserta magang asal Sulut, di Osaka, di sela kunjungan kerjanya di Jepang.

olly dondokambey
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, didampingi Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor, Kadis Diknas Gemmy Kawatu dan Pembina Gambatte Meidy Lensun, ketika melakukan pertemuan dengan perserta magang asal Sulut di Osaka, Jepang.

Pada kunjungan itu, Olly turut didampingi Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor, Kadis Diknas Gemmy Kawatu dan Pembina Gambatte (Gabungan Alumni Jepang Berusaha Amat Tekun Taat dan Enerjik) Meidy Lensun.

Dalam jamuan malam itu, peserta magang menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Olly dan rombongan yang dinilai serius untuk mengembangkan program ini.

Marco Mailoor, peserta magang dari Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mengatakan program magang yang membawanya ke Jepang tidak lepas dari peranan Gubernur Olly dan Meidy Lensun yang memprakarsai program tersebut hingga dapat dilaksanakan di tempat tinggalnya.

Menurut Marco, pengalaman menjadi kenshusei (siswa magang) membuat dirinya dan peserta magang lainnya bisa mendapatkan ilmu, etos kerja, dan disiplin kerja yang baik.

Menanggapi hal itu, Olly mengatakan pengembangan kerja sama antara IM Jepang dan Sulut akan lebih difokuskan. Olly bahkan berencana akan membuka lowongan kerja magang sebanyak mungkin.

Diketahui, peluang magang kerja ke Jepang masih terbuka lebar, sejak pemerintah Indonesia melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), menerapkan kebijakan program magang ke Jepang sejak 1 April 2015 hingga 31 Maret 2021.

Program magang di Jepang ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, keterampilan kerja, menambah wawasan ilmu pengetahuan dan meningkatkan etos kerja.

Khusus bagi putra putri Sulut lulusan SMA sederajat usia 19-26 yang berminat mengikuti magang di Jepang, setelah mendaftar, mereka kemudian mengikuti tahapan proses seleksi. Selanjutnya mengikuti pelatihan bahasa dan keterampilan kerja yang dibutuhkan seperti mekanik, ahli elektronik, las listrik, bangunan, perkayuan, pabrik makanan dan lainnya.

Adapun sejumlah persyaratan lainnya yang harus dipenuhi. Yaitu, sehat jasmani dan rohani, tidak bertindik atau bertato, berkacamata serta buta warna. Calon peserta juga harus mengikuti beberapa tes dasar seperti berhitung, fisik ringan, kesehatan dan wawancara.

Selain itu ada sejumlah dokumen persyaratan administrasi yang harus dilengkapi, yakni fotokopi KTP, ijazah terakhir, kartu keluarga, SKCK, Kartu Kuning dari dinas tenaga kerja dan pas foto terbaru. Setelah lolos proses administrasi, lalu akan diberikan pembekalan tahap awal atau pra magang selama dua bulan di Sulut.

Usai pra magang, calon peserta mengikuti cevest yang berlangsung selama dua bulan juga. Jika dinyatakan lolos, maka calon peserta akan di berangkatkan ke Jepang. Selama di Jepang mereka akan mengikuti pendidikan selama satu bulan sebelum bekerja dan setelah itu langsung mengikuti program magang selama tiga tahun.

Sebagai kompensasi menjadi peserta magang cukup menggiurkan. Setiap peserta magang akan mendapatkan tunjangan sebesar 15 juta setiap bulan dan mendapatkan modal kerja setelah menyelesaikan program. (ton)