Gubernur Sulut Pimpin RUPS Bank SulutGo Tahun Buku 2016

Dirut Bank SulutGo: Laba Bersih Tahun 2016 Rp.173 Miliar

bank sulutgo
Foto bersama Gubernur Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekprov Sulut Edwin Silangen, para pemegang saham serta direksi Bank SulutGo.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, memimpin rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Sulut dan Gorontalo (SulutGo), Tahun buku 2016.
Rapat yang turut dihadiri Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, para Bupati dan Walikota se-Sulut yang merupakan para pemegang saham, serta direksi Bank SulutGo, digelar di Hotel Sutan Raja Minahasa Utara (Minut), Jumat (3/3/2017).
Dalam laporan Dirut Bank SulutGo Jeffry Dendeng, laporan keuangan tahun buku 2016, laba sebelum pajak Bank SulutGo tercatat Rp.258 Miliar atau tumbuh 36,79 persen. Sedangkan laba bersih Bank SulutGo tercatat Rp.173 Miliar atau tumbuh 36,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Dendeng, di Sektor dana pihak ketiga dan pembiayaan, sektor tabungan dan kredit konsumsi, Bank SulutGo masih mendominasi pertumbuhan selama tahun 2016.
“Tabungan mencatatkan pertambahan 8,17 persen dan kredit tumbuh 3,07 persen. Ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat, khususnya nasabah Bank SulutGo,” jelasnya, sembari menambahkan dilihat dari rasio keuangan Bank milik pemerintah ini, posisi Desember 2016 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Gubernur Olly Dondokambey dalam RUPS tersebut, mengatakan, untuk membantu laju pembangunan di Sulut Bank SulutGo, akan memfokuskan diri membiayai berbagai usaha di Sulut.
“Tidak terbatas pada satu pembiayaan saja. Tetapi akan memberikan kredit dalam berbagai usaha,” katanya.
Olly menambahkan, jika kinerja keuangan Bank SulutGo terus membaik bukan tidak mungkin pada tahun 2018 nanti, Bank SulutGo akan melantai di bursa saham.
“Jika sampai akhir 2017 keutungan dan modal terus bertambah, tahun 2018 Bank SulutGo akan IPO,” paparnya.
Sekedar informasi, IPO (Initial Publik Offering) adalah penawaran pertama harga oleh perusahaan terbuka yang melantai di bursa saham. Sebuah perusahaan dengan modal besar akan pasti dapat bersaing bahkan lebih berani dalam berinovasi dikarenakan modal yang besar, salain dari kepemilikan saham yang sebagian besar dimiliki publik. (ton)