TOMOHON, (manadotoday.co.id)—Kelompok Kerja (Pokja) Lansia Kota Tomohon Kamis (15/12/2016) dikukuhkan di Wale Syalom Kolongan Tomohon Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial dr Deesje Liuw MBiomed dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan umur harapan Lansia, menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan kemandirian Lansia.
Sementara Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan dalam sambutannya mengatakan, Lansia sebagai bagian dari integral Bangsa Indonesia, memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengarungi kehidupan.
‘’Kemampuan dan pengalaman itu sangat bermanfaat apabila dikembangkan dalam kancah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai warga negara Indonesia, para Lansia telah mendharmabhaktikan seluruh hidup dan kehidupannya dalam proses pembangunan di tanah air,’’ katanya.
Lansia lanjutnya, memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman hidup yang sangat berguna bagi generasi penerus bangsa. Jumlah ansia saat ini sudah meningkat yaitu berkisar 12 persen dari jumlah penduduk, sehingga upaya untuk menjadikan seluruh Lansia menjadi sehat mandiri dan berkualitas adalah tanggung jawab semua komponen baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat.
“Peran pemerintah, masyarakat dan keluarga menjadi tumpuan bagi kemandirian Lansia baik yang potensial maupun yang non potensial. Peran yang sangat penting dan mulai ini dapat terwujud dan terlaksana apabila upaya pembinaan, pemberdayaan, pelayanan, komunikasi koordinasi operasional kegiatan itu dilandasi oleh kebijakan pemerintah daerah,’’ tukas wakil wali kota.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pemerintah Kota Tomohon bersama Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon sebagai langkah awal telah memfasilitasi pertemuan koordinasi untuk menyamakan langkah dan menyatukan tekad guna mewujudkan terbentuknya Pokja Lansia tersebut.
Pokja yang dikukuhkan wakil wali kota terdiri dari Pokja Sekretariat dengan koordinator JP Liuw BA, Pokja Organisasi Masye Runtu dan Pokja Kerohanian Pdt Jansen Apouw STh.
Hadir dalam kegiatan tersebut dr Serly Palit MKes dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yang tampil membawakan materi serta Frenly Lintjewas dari Pusat Latihan Yayasan Medika GMIM dan 176 perwakilan Lansia se-Kota Tomohon. (ark)
