Di Minsel Penggantian Slogan Torang Samua Basudara (Juga) Jadi Polemik

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Penggantian slogan “Torang Samua Basudara” yang dipopulerkan oleh mantan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) EE Mangindaan, menjadi “Torang Samua Ciptaan Tuhan” oleh Wakil Gubernur Steven Kandow, terus menuai pro dan kontera warga Sulut termasuk Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Sejumlah warga melalui akun facebokknya, menilai Slogan Torang Samua Basudara, memiliki makna religi dan budaya serta kearifan lokal yang sudah mengakar, dapat mempersatukan seluruh masyarakat Sulawesi Utara dengan berbagai latar belakang Agama, budaya, ras dan etnis, sehingga wilayah Sulut tidak dapat diprovokasi, tetap aman, tentram dan damai. Meskipun disisi lain, slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan juga dinilai positif.

“Sebaiknya slogan Torang Samua Basudara yang sudah menjadi ikon bahkan identitas dan sudah mengakar di masyarakat Sulut, jangan diganti. Slogan Torang Samua basudara bukan makanan yang memiliki masa kadaluarsa atau expired, ” ujar Frets Sumual warga Minsel di akun Facebook.

Warga lainnya menilai slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan, itu berarti manusia disejajarkan dengan hewan dan tumbuhan sebagai ciptaan Tuhan.

“Saya menduga penggantian slogan ini merupakan pengalihan isu, program kerja 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut,” kata Hangga Sariowan.

Sementara warga lainnya, menilai positif slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan.

“Semua slogan positif termasuk Torang Samua Basudara dan Torang Samua Ciptaan Tuhan. Sebab mengisi kehidupan tidak tergantung dari slogan tapi bagaimana sikap, pola pikir dan tingkah laku pribadi masing-masing. Atau sebaiknya slogan diganti Torang Samua Basudara karena torang samua Ciptaan Tuhan, sehingga dapat mengakomodir dua slogan tesebut, ” usul Inke P.

Seperti diketahui, penggantian slogan Torang Samua Basudara, menjadi Torang Samua Ciptaan Tuhan disampaikan Wagub Sulut Steven Kandow pada saat memberikan sambutan pada Rapat paripurna HUT ke 393 Kota Manado. Penggantian jargon ini kemudian beerbuntut penolakan sejumlah warga yang tetap menghendaki keberadaan jargon Torang Samua Basudara. (lou)