Wagub Sulut Minta REI Tak Gunakan Naker Luar Daerah

 Dewan Pengurus Daerah, Real Estate Indonesia,  Steven Kandouw,
Wagub Sulut Steven Kandouw, ketika membuka Musda VIII REI Sulut di Swiss Belhotel Maleosan Manado

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, meminta Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Sulut yang merupakan pengembang perumahan atau kawasan permukiman di daerah ini, tak menggunakan tenaga kerja (naker) dari luar daerah.

Penegasan itu disampaikan Kandouw, ketika membuka Musda VIII REI Sulut, yang digelar di Swiss Belhotel Maleosan Manado, Kamis (7/4/2016).

“Saya mengajak, kedepan REI Sulut stop membawa tenaga kerja dari luar daerah, sebaliknya manfaatkan tenaga kerja yang ada di daerah kita sendiri, sebab tenaga kerja di sektor konstruksi di Sulut tergolong cukup besar dan tidak kalah kualitasnya dengan tenaga kerja dari daerah lain,” tegas mantan Ketua DPRD Sulut ini.

BACA JUGA:

Pekan Depan Tarif Angkutan Umum Baru Diberlakukan

Pilhut Minsel Serentak, Paling Lambat Agustus 2016

Kerukunan Umat Beragama di Sulut Peringkat ke-4 se-Indonesia

12 Siswa SMA di Tondano Ditangkap Polisi Saat Pesta Miras

Pemkab Mitra Seriusi Sektor Perikanan dan Kelautan

Disisi lain, Kandouw memberi apresiasi terhadap peran REI Sulut, karena merupakan salah satu variabel penyebab pertumbuhan ekonomi sulut kini berada di atas rata-rata nasional.

Terkait pembangunan perumahan rakyat, menurut Kandouw indeks kemahalan konstruksi di Sulut berbeda dengan Makasar, Surabaya dan Jakarta. Sulut dinilai lebih tinggi jika dibanding dengan tiga provinsi tersebut.

“Oleh karena itu, REI Sulut membicarakan dengan Insa supaya harga konstruksi menjadi lebih murah,” tandasnya. Kandouw menyebutkan lagi, begitu pula dengan biaya notaris juga tak luput jadi sorotan. Pasalnya, di Sulut dinilai paling tinggi di Indonesia ini. “Sebab dengan biaya tinggi menjadi beban masyarakat,” ketus Kandouw. (ton)