Pasok 40 Persen Listrik Sulut, Tomohon Berandil Besar di Pembangunan Berkelanjutan

 panas bumi, Pertamina Geothermal Energy Lahendong , Rapat Koordinasi Panas BumiTOMOHON, (manadotoday.co.id)—Potensi sumber daya listrik dengan sumber daya alam panas bumi yang saat ini memasok listrik sebesar 40 persen di Sulawesi Utara membuta Kota Tomohon memiliki andil besar dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak usia membuka Rapat Koordinasi Panas Bumi yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Kantor Wali Kota Tomohon Selasa (4/4/2016).

‘’Energi panas bumi yaitu energi yang berasal dari dalam bumi yang dapat dimanfaatkan secara langsung dan atau untuk membangkitkan tenaga listrik. Arah kebijakan energi nasional yang mempunyai tujuan yaitu kebijakan energi nasional disusun sebagai pedoman untuk memberi arah pengelolaan energi nasional guna mewujudkan kemandirian energi dan ketahanan energi nasional untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,’’ ujar wali kota.

BACA JUGA:

Wali Kota-Wakil Wali Kota Tomohon Hadiri RUPS Bank SulutGo

Astaga…!!! Anggota DPRD Minsel Belum Miliki Buku APBD-P 2015

Wagub Sulut: PT. Bank SulutGo Harus Bantu UMKM

KNPI Minahasa Desak Pemerintah Tertibkan Galian C di Tataaran

DPRD Minta Eksekutif Secepatnya Sosialisasikan Perda Tentang Desa

Energi panas bumi lanjutnya, merupakan energi yang bersih, ramah lingkungan, terbarukan dan dapat dimanfaatkan keberadaannya. Potensi panas bumi di Indonesia sangat besar termasuk di Kota Tomohon. Sehingga bila dikembangkan dengan optimal dapat membantu tercapainya ketahanan energi dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Undang-Undang nomor 21 tahun 2014 tentang panas bumi pada pasal 9 dijelaskan bahwa pengusahaan panas bumi terdiri dari pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan langsung dan pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung. Pemanfaatan langsung sebagaimana dimaksud tambah Eman, digunakan untuk wisata, pendidikan, agrobisinis dan industri. Pemanfaatan langsung adalah kegiatan pengusahaan pemanfaatan panas bumi secara langsung tanpa melakukan proses pengubahan dari energy panas dan atau fluida menjadi jenis energi lain untuk keperluan non listrik,’’ tukasnya.

Wali kota mencontohkan pengeringan bahan-bahan organik, pengeringan ikan, pemanasan ruangan, pendinginan dan peternakan dengan kombinasi pemanasan ruangan dan tanah. Sedangkan pemanfaatan tidak langsung adalah kegiatan pemanfaatan panas bumi dengan melalui proses pengubahan dari energi panas dan atau fluida menjadi energy listrik seperti sumber energi pembangkit listrik, Spa, kolam pemandian, terapi air panas, pabrik gula aren yang menggunakan uap air dari panas bumi pada proses pengeringan, budidaya ikan dan industri pertanian.

Kota Tomohon merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai potensi sumber panas bumi yang sampai sekarang masih ada dan dikelola oleh Pertamina Gheotermal Energy (PGE). Pertamina Geothermal Energy Lahendong masih melaksanakan proses pengembangan panas bumi dengan penambahan sumur produksi.

Nara sumber kegiatan ini adalah Dosen Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Hesky Stevy Kolibu SPd ST MT serta para utusan masing-masing SKPD. (ark)