Semarak Perayaan Paskah di Minsel

Pondok Paskah GMIM Efrata Amurang (foto facebook)
Pondok Paskah GMIM Efrata Amurang (foto: Facebook)

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Perayaan Paskah umat Kristen di hampir seluruh wilayah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) berlangsung semarak. Berbagai lomba menyambut hari Kemenangan Kristus, yang mati dan bangkit di hari ketiga menebus dosa manusia, mewarnai kegiatan hampir seluruh denominasi Gereja.

Di GMIM wilayah Amurang II misalnya, dari pantauan manadotoday.co.id, berbagai kegiatan yang dilaksanakan menyambut Paskah yakni, lomba lampion, Pondok Paskah, Pelsus Idol dan pawai prosesi penyaliban Tuhan Yesus.

Kegiatan Paskah di GMIM Kaneyan (foto facebook)
Kegiatan Paskah di GMIM Kaneyan (foto: Facebook)

“Kegiatan Paskah ini selain untuk memupuk dan menumbuhkan kebersamaan, juga dilaksanakan dalam rangka wujud implementasi iman warga Gereja memaknai hari kemenangan Tuhan Yesus atas maut,” ujar Donald Mintalangi salah satu pelayan khusus di GMIM wilayah Amurang II.

BACA JUGA:

Gubernur Sambut Baik Pertalite di Sulut

Bupati Minahasa Ibadah Paskah di GMIM Moria Sasaran

Wali Kota-Wakil Wali Kota Tomohon Rayakan Paskah di GMIM Baitani Matani

Ditinggal Rayakan Paskah, Rumah di Tompaso Dibobol Maling

Sementara itu di wilayah lainnya di Kabupaten Minsel yakni Kumelembuai, Kaneyan wilayah Tareran dan Tumpaan, juga tidak kalah semarak dalam merayakan Paskah. Dimana warga yang berasal dari berbagai denominasi Gereja di tiga wilayah ini, sangat antusias melaksanakan berbagai kegiatan, seperti Ibadah, Pawai paskah, dan berbagai lomba dalam rangka perayaan Paskah .

“Berbagai kegiatan menyemarakkan Perayaan Paskah yang setiap tahun dilaksanakan ini adalah wujud sukacita iman atas hari kemenangan Tuhan Yesus yang bangkit pada hari ketiga, setelah mati dan menderita di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Dan hendaklah kegiatan ini bukan hanya sekedar sermonial namun menjadi momentum dalam menumbuhkan iman dan percaya kepada Tuhan Yesus, sebagai juruselamat manusia,” ujar Donal Rewah warga Tumpaan dan Nova Lengkong warga Kaneyan, terpisah. (lou)