Dondokambey: Memimpin Sulut Bukan Untuk Dilayani Tapi Melayani

foto 1
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, ketika memberikan sambutan.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, menyatakan, dirinya akan memimpin Daerah Bumi Nyiur Melambai, sebagai pemimpin yang melayani, bukan untuk dilayani.

“Saya lahir dibesarkan dan bersekolah di Sulawesi Utara. Saya sangat memahami kondisi dan situasi di daerah ini. Karena itu bagi kami memimpin bukan untuk dilayani, tapi untuk melayani rakyat Sulawesi Utara,” ujar Dondokambey, ketika memberikan sambutan di acara pisah sambut dan serah terima jabatan Gubernur Sulut dari Penjabat Gubernur Sulut DR Soni Sumarsono MDM kepada Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, di GKIC Manado, Senin (15/2/2016).

foto 2
Sekdaprov Sulut S.R. Mokodongan bersama Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, memberikan cederamata kepada mantan Penjabat Gubernur Sulut DR. Sumarsono.

Menurut Dondokambey, dirinya bersama Wagub Kandouw, akan melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Sulut sebagai daerah yang sejahtera dan makmur, berdasarkan prinsip-prisip Tri Sakti Bungkarno yaitu berdulat dalam politik, berdikari dalan ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.

“Hal ini menjadi dasar pijakan bagi kami untuk membangun Sulut yang sinergi dengan semangat Nawacita di bawah kepemimpinan Presiden dan Wapres Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla. Tekad Saya dan Steven adalah menjadikan Sulut terdepan di Indonesia Timur sebagai pintu gerbang Indonesia di Pasifik,” jelas mantan Ketua Fraksi PDIP DPR-RI.

foto 3
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw, dan mantan Penjabat Gubernur Sulut DR. Sumarsono MDM, masing-masing bersama istri, foto bersama Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri.

Lanjut Ketua DPD PDIP Sulut ini, dirinya mendasarkan semua itu dengan upaya kerja keras selama lima tahun kedepan yang bertumpuh pada tiga pendekatan strategis, pertama pengembangan SDM (Humas Capital Development) yang menjadi factor penentu majunya Provinsi Sulut, kedua peningkatan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan pemerintah pusat, ketiga pemeliharaan dan pemanfaatan potensi SDA agar optimal dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Dirjen Otda Kemendagri RI yang juga mantan Pj. Gubernur Sulut mengatakan, dalam pelaksanaan fungsi pemerintahan, sejak resmi bertugas hingga akhir masa jabatan tercatat sebanyak 1.220 surat masuk, 195 surat telah ditandatangani, yang diantaranya terdapat produk hukum Pergub No.3 tahun 2015 Tentang APBD Provinsi Sulut TA 2016 yang titetapkan Tanggal 31 desember 2015 lalu.

foto 4
Tamu dan undangan termasuk didalamnya sejumlah Menteri Kabinet Kerja, pimpinan dan lembaga tinggi Negara, hadir di acara pisah sambut dan sertijab Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut.

“Guna mengoptimalkan potensi daerah khususnya disektor pariwisata, membangun iklim investasi yang kondusif dan mendukung eksistensi sulut sebagai daerah penyelenggaran tujuan MICE, maka digagas program Visit North Sulawesi dengan Tagline “Mari Jo Ka manado” yang implementasinya dilapangan telah dilaksanakan melalui berbagai upaya strategis diantaranya mempersiapkan sektor pariwisata didaerah agar lebih baik dan melakukan pembenahan disemua destinasi wisata utamanya wisata bahari, kuliner, religius, maupun objek wisata lainnya, serta menggalang kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya menggaet pihak PT Pos Indonesia untuk mencetak perangko dan kartu pos wisata seri Mari Jo Ka Manado,” terang Sumarsono.

Ia menyebutkan, dalam menjaga momentum pembangunan digagas pula beberapa gerakan lainnya yang saling menunjang diantaranya gerakan sulut menenam (GSM) yang ditujukan untuk memulihkan ekosistem yang mengalami kerusakan dan penurunan daya dukung akibat kemarau panjang dan kekeringan yang melanda sulut serta untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan berkelanjutan di Sulut. Gerakan bersih kuala (GeBeKa) yang ditujukan untuk mengembalikan fungsi aliran sungai. Gerakan sulut berkarya (GSK) yang ditujukan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat sulut, dan menyediakan kesempatan kerja khususnya dalam menatap era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Tak ada Gading yang tak retak saya pun menyadari akan segala keterbatasan saya, dan apa yang saya lakukan masih jauh dari sempurnah,” kuncinya.

Sedagkan Sekprov Sulut Ir. Siswa R Mokodongan, menyampaikan terima kasih kepada Presiden kelima Ibu Megawai Soekarno Putri, serta para Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan dan Anggota DPR RI, MPR RI dan Pimpnan dan Anggota DPD RI, mantan Gubernur Sulut periode 2005-2015 DR Sinyo Harry Sarundajang, mantan Wagub Sulut periode 2010-2015 Dr Djouhari Kansil MPd masing-masing bersama Ibu, serta tamu undangan lainnya yang boleh berkesempatan hadir pada acara tersebut. (advetorial)