Pelayanan Tak Kunjung Membaik, Warga Minta PDAM Kawangkoan Diaudit

KAWANGKOAN, (manadotoday.co.id) – Pelayanan PDAM Kawangkoan, hingga kini tak menunjukkan peningkatan. Pasalnya, sudah berbulan-bulan sebagian besar pelanggan PDAM Unit Kawangkoan tak lagi mendapatkan air bersih. Beredar kabar, alasan ini disebabkan debit air sumber PDAM makin berkurang, namun kenyataannya PDAM masih melayani permintaan sambungan baru. Selain itu soal cuaca masih jadi alasan baik hujan maupun panas tetap saja distribusi air bersih tak kunjung tiba. Pelanggan pun terpaksa melakukan pengeboran air yang ongkosnya berjibun, sedangkan pelanggan yang tak mampu mengebor air harus siap antri untuk mendapatkan air bersih dari pemilik asalkan harus membayar Rp 5.000/jam.

Situasi ini jelas makin membahayakan, warga Kawangkoan siap-siap hadapi paceklik air bersih dalam kurun waktu yang cukup lama. Lantas apa yang harus di lakukan PDAM guna memperbaiki pelayanan? Itu pertanyaan terbesar bagi pelanggan namun tak sedikit juga meminta agar perusahaan itu khusus unit Kawangkoan di lakukan audit oleh pihak independen.

“Kami binggung apa yang salah dengan pelayanan PDAM Kawangkoan, tapi sepertinya tak ada upaya untuk membenahi dan menata diri. Kami minta agar dilakukan audit keuangan dan aset PDAM secepat mungkin, mungkin itu jalan utama yang paling tepat untuk di tempuh saat ini,” ucap Handy Mendur dan Barry Mapaliey, pelanggan PDAM Kawangkoan, Senin (15/2/2016).

Lanjut keduanya, audit keuangan dan aset bukan dalam rangkah mencari apakah ada penyalahgunaan keuangan maupun aset oleh oknum-oknum tertentu, tapi diharapkan lewat audit ini dapat di ketahui perihal apa saja yang selama ini menjadi persoalan hingga pelayanan distribusi air bersih, dan bisa di ketahui solusi apa yang segera di lakukan oleh PDAM unit Kawangkoan kedepan.

“Melalui audit makan bisa di carikan solusi terbaik untuk pelayanan PDAM makin baik,” terang keduanya.

Sementara itu pihak PDAM unit Kawangkoan, saat di konfirmasi di kantornya di kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan, belum bisa ditemui.

“Bos lagi keluar. Mungkin ke Tondano urusan dinas,” tutur salah satu Karyawan yang mengaku bertindak sebagai piket. (rom)