Mengapa Kebiasaan Makan Makanan Manis Sangat Sulit Dihilangkan

Makanan Manis , tips diet,
(foto: pixabay)

MANADOTODAY – Saat Anda masih kecil dan ibu Anda mengatakan untuk tidak menyentuh sesuatu, apa hal pertama yang Anda ingin lakukan? Menyentuhnya kan? Sekarang terapkan teori bahwa untuk kebiasaan makan Anda. Jika teman memberitahu Anda untuk menghindari kue karena penuh dengan gula yang berbahaya untu kesehatan Anda, pasti bukannya mendengar nasihat teman, Anda pasti mengambil satu (atau tiga)? Yakinlah, Anda bukan satu-satunya.

Melalui tiga studi, para peneliti di Arizona State University menemukan bahwa ketika pelaku diet mendengar pesan-pesan negatif tentang makanan (berpikir: “makanan ringan bergula buruk bagi kesehatan Anda”), Anda malah makan mendambakan makanan tersebut.

Dalam studi pertama, orang-orang yang membaca pesan negatif tentang makanan penutup memiliki pikiran yang lebih positif tentang makanan tersebut dibandingkan orang-orang yang membaca pesan positif atau netral. Dalam studi berikutnya, pelaku diet membaca pesan positif atau negatif tentang makanan ringan sarat gula; kemudian menonton video saat sedang memakan kue. Hasilnya: Kelompok yang menerima pesan negatif memakan 39% lebih banyak kue daripada mereka yang membaca pesan positif. Dan dalam studi terakhir, pelaku diet yang melihat pesan pro dan kontra tentang makanan ringan, memilih lebih sedikit makanan tidak sehat dari pada mereka yang hanya melihat pesan negatif.

“Kami pikir pelaku diet meningkatkan minat mereka untuk mengkonsumsi makanan yang tidak sehat setelah melihat pesan-pesan negatif karena mereka merasa seperti kebebasan mereka untuk memilih makanan terancam,” jelas Nguyen Pham, salah satu peneliti studi dikutip dari Health.com. Inilah sebabnya mengapa Pham merekomendasikan menggunakan pesan campuran positif dan negatif seperti “Makanan penutup rasanya enak, tapi buruk untuk kesehatan saya.”

“Pelaku diet tidak melihat pesan dua sisi tentang makanan yang tidak sehat sebagai ancaman terhadap kebebasan mereka,” katanya. “Sebaliknya, mereka melihat pesan ini menyediakan lebih banyak kebebasan untuk memilih. Akibatnya, mereka lebih cenderung untuk mematuhi pesan dan kurang memilih makanan yang tidak sehat. “