Ini Rundown Ibadah Pemakaman Pdt Prof Dr WA Roeroe

tmp_11265-received_10205579097543009230426577TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Sulawesi Utara dan Kota Tomohon kehilangan tokoh yang menjadi teladan dan disegani, Pdt Prof Dr Wilhelmus Absalom Roeroe yang lahir pada 16 September 1933 dan menghembuskan nafas terakhir pada minggu 27 Desember 2015 di RS Bethesda dalam usia 82 tahun.

Untuk ibadah pemakaman akan dilaksanakan pada hari Kamis 31 Desember 2015 mulai pukul 09.00-15.30 Wita bertempat di Gereja GMIM Kakaskasen Maranatha sesuai permintaan almarhum semasa hidup.

Ketua BPMJ Maranatha Kakaskasen Pdt Junisar Watulangkou STh akan memimpin doa pelepasan jenazah dari rumah duka (09.00-09.15).

Selanjutnya kereta ditarik oleh Pelayan Khusus Jemaat GMIM Kakaskasen Maranatha ke Gereja, pukul 09.15-11.00 Wita.

Kesempatan melayat jenazah bagi para tamu, 11.00-12.00 Wita, puji-pujian penghiburan pukul 12.00-15.00 Wita.

Acara,sambutan dan ibadah Pemakaman oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt Dr HWB Sumakul.

Pukul 15.00-15.30 Wita prosesi jenazah dari Gereja Maranatha Kakaskasen menuju Kantor Sinode GMIM.

Pukul 15.30-16.00 Wita disemayamkan di Kantor Sinode, kemudian pukul 16.00-16-30 Wita jenazah disemayamkan di Kampus UKIT selanjutnya pukul 16.30-17.00 Wita jenazah dibawa ke pekuburan dan ibadah di ladang pekuburan akan dipimpin oleh Ketua BPMW Kakaskasen Pdt Jefry Saisab STh MSi.

Almarhum adalah juga bagian penting dari pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon, yang telah banyak memberikan karya nyata baik dalam bidang kebudayaan, keagamaan dan kemasyarakatan serta interaksi di dunia internasional yang berimplikasi langsung dalam pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan publik serta pelayaan jemaat.

Pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalamnya atas kepergian almarhum yang adalah sosok pemimpin gereja dunia.

Banyak hal yang telah almarhum buat, terutama jasa-jasanya. Salah satunya sebagai salah satu pelopor kerukunan antar umat beragama. Sehingga menjadi bagian terdepan dalam membina kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Utara.

Kehidupan almarhum semasa hidup patut dicontohi dan menjadi panutan karena dalam kesehariannya, bersama istri dan anak-anak, benar-benar berbakti kepada Tuhan, jemaat dan masyarakat bahkan negara.

Almarhum semasa hidupnya tidak memilah-milah gereja. semua kalangan dirangkul untuk mewujudkan kebersamaan dalam perbedaan.

Pendeta Roeroe pernah menjabat Ketua Sinode GMIM, periode 1979-1990 dan 1995-2000.

Juga tercatat sebagai Ketua Dewan Gereja-Gereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI/PGI) selama dua periode, yaitu 1980-1984 dan 1984-1989. selanjutnya, pada periode 1989-1994 dipercayakan sebagai Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia dan sampai meninggal menjabat sebagai Ketua Program Pasca Sarjana UKIT dan sekaligus Penasehat Jemaat GMIM Kakaskasen Maranatha. (ark)