Sumarsono Temui Puluhan Pelajar Tomohon ‘Terlantar’ di Jakarta

Tomohon , Jakarta ,  DR. Sumarsono MDM, tim marchingband
Pj. Gubernur Sulut Sumarsono, ketika menemui siswa SMP Kristen Tomohon yang ‘terlantar’ di Jakarta

JAKARTA, (manadotoday.co.id) – Ditengah kesibukannya sebagai Direkrur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementeri Dalam Negeri (Kemendagri) sekaligus sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), DR. Sumarsono MDM, meluangkan waktu melihat siswa SMP Kristen Tomohon yang ‘terlantar’ di Jakarta.

Ceritanya berawal usai Sumarsono menunaikan sholat subuh, Rabu (21/10/2015). Sumarsono kemudian membuka media sosial, seperti kebiasaannya setiap pagi. Sumarsono pun kaget, membaca di akun media sosial yang mengungkapkan 70an siswa anggota klub marchingband SMP Kristen Tomohon sedang terlantar di Jakarta, kareka kehabisan biaya tiket. Padahal, tim marchingband berprestasi ini pekan lalu berlaga di Bandung, dan sudah tiga hari ditampung seadanya di AMI/ASMI. Informasi akurat bernada keluhan dan minta perhatian gubernur itu langsung direspons Sumarsono, dan bergegas ke kawasan Pulomas untuk menemui anak anak.

“Saya ibah, saya kasihan melihat anakku yang perlu perhatian orang tua,” ucapnya lirih.

“Siswa yang tertunda pulang Tomohon adalah anak-anak berprestasi yang harus dibantu,” ungkap Sumarsono.

Setelah koordinasi sana sini, Sumarsono akhirnya mendapatkan pinjaman dua bus dari Kemendagri.

“Supaya anak-anak terhibur saya undang mereka ke TMII supaya bisa melihat anjungan Sulawesi Utara, tetapi juga melihat anjungan daerah lainnya. Mereka saya ajak mengenal nusantara,” tutur alumni S3 Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini.

“Supaya anak-anakku puas, saya ajak juga mereka pesiar ke Ancol. Saya minta Kepala Badan Penghubung Pemerintah Sulawesi Utara di Jakarta, mengatur tiket masuk hingga makan-minum,” lanjutnya.

Disinggung terkait kepulangan anak-anak tersebut Tomohon, Sumarsono mengatakan, akan dibereskan pemerintah kota Tomohon.

“Tadi saya menelpon Walikota Tomohon (Jemmy Eman,red). Beliau janji segera mengurus tiket pesawat anak-anak. Harus pulang karena segera masuk sekolah,” tegasnya.

Berdasarkan informasi, keberangkatan marchingband SMP Kristen I Tomohon ini merupakan urusan dan tanggungjawab orang tua masing-masing.

“Melalui paguyuban, orangtua siswa sanggup membayar semua biaya, tetapi ternyata banyak yang menunggak. Maka tertunda pulang Tomohon,” ungkap Wakil Kepala SMP Kristen 1 Tomohon, Kris Mandang.

Gubernur Sumarsono mengimbau agar kejadian seperti ini jangan sampai terhalang lagi. Sebab, hal yang seperti ini, sudah jamak terjadi setiap daerah mengutus delegasi seni budaya, olahraga dan sebagainya.

“Saya imbau, besok-besok delegasi seperti ini dibereskan secara tuntas sebelum berangkat. Utamanya menyangkut biaya pergi hingga pulang,” imbau Sumarsono lirih.

Kepada Tim Marching band SMP Kristen 1 Tomohon yang membawa banyak piala sehingga menggoreskan tinta emas sebagai juara umum di Bandung, Pj.Gubernur memberikan apresiasi yang tinggi.

“Teruslah berprestasi,” pesan Sumarsono. (ton)