Mengapa Manusia Harus Peduli Yaki?

Yaki, selamatkan yaki, bitung,
(foto: selamatkanyaki.com)

BITUNG, (manadotoday.co.id) – Yaki adalah monyet yang hidup liar di kawasan hutan yang ada di Sulawesi Utara. Namun dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini, populasi Yaki terus mengalami penurunan hingga 80 persen.

Education and Advocacy Coordinator Selamatkan Yaki Thirza Loffelt dalam press rilisnya, menjelaskan mengapa manusia peduli terhadap Yaki? Yaki menurutnya, adalah monyet yang hanya hidup liar di Sulawesi Utara, tidak di tempat lain manapun.

Dikarenakan ancaman utama perburuan dan penebangan liar, populasi Yaki menurun dan 80% jumlah Yaki menghilang dalam kurun waktu 40 tahun. Inilah mengapa masyarakat Sulawesi Utara dan dari luar bekerja sama melindungi spesies yang Sangat Terancam Punah.

Kita tidak mampu kehilangan Yaki dan membiarkannya punah, karena kita semua terhubung dengan Yaki. Yaki kebanyakan makan buah-buahan dan seperti petani hutan, menyebarkan biji-biji ke seluruh hutan, membantu pohon-pohon baru bertumbuh dan menjaga hutan tetap sehat.

Manusia bergantung pada kesehatan hutan untuk sumber daya alam, seperti air bersih dan oksigen, serta perlindungan mencegah longsor dan banjir.

“Jadi kita semua terhubung, dengan melindungi Yaki, kita melindungi hutan rumah Yaki, dan hutan melindungi kita dengan menyediakan sumber daya alam dan perlindungan,” paparnya.

Ia juga menjelaskan fakta tentang ninja hutan hitam yang unik ini, yakni bagaimana mereka senang menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga, bahwa monyet ini dilindungi oleh hukum Indonesia sebagaimanana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990.

“Kami juga menghimbau masyarakat akan peduli dengan Yaki sebagaimana orang dari Inggris yang mendaki gunung untuk menggalang dana untuk monyet ini serta musisi asal Manado yang mendedikasikan konser mereka untuk meningkatkan kepedulian tentang perlindungan Yaki,” pungkasnya. (*/lou)