ManadoToday – Sesuai studi yang dilakukan oleh para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Oklahoma menemukan bahwa wanita yang minum alkohol selama kehamilan lebih mungkin untuk memiliki bayi yang mengalami masalah pada saraf.
Tatiana Balachova, profesor pediatri di Universitas Oklahoma, mengatakan bahwa dokter tidak akan bertanya tentang pengkonsumsian alkohol jika ada ibu yang anaknya mengalami gangguan neurologis. Dokter akan lebih condong bertanya apakah ibu mengkonsumsi obat-obatan apa selama selama kehamilan.
Dalam studi tiga tahun yang dilakukan antara tahun 2011 dan 2013, peneliti bertanya kepada wanita apakah mereka mengkonsumsi alkohol selama kehamilan atau tidak.
Sekitar 10% wanita hamil melaporkan bahwa mereka meminum alkohol saat 30 hari yang lalu dengan satu dari 33 orang dilaporkan pesta alkohol setidaknya 4,6 kali sebulan. Sekitar 19% dari perempuan antara usia 35 dan 44 tahun melaporkan bahwa mereka meminum alkohol sekali selama kehamilan mereka.
Balachova mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengatakan berapa yang jumlah yang tepat yang bisa wanita hamil minum. Banyak faktor lain seperti genetika, usia, dan lainnya, yang terlibat dalam pengembangan beberapa penyakit pada anak-anak, namun para peneliti mengatakan bahwa alkohol tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan.
“Satu penjelasan yang mungkin untuk ini mungkin bahwa perempuan yang minum selama kehamilan lebih mungkin untuk ketergantungan alkohol, dibandingkan dengan rata-rata wanita lain yang tidak hamil,” kata para peneliti dikutip dari nycity.today.
