Lagi, Warga di Wilayah Minteng Keluhkan Pelayanan PLN

KAWANGKOAN, (manadotoday.co.id) – Warga yang tinggal di wilayah Minahasa Tengah (Minteng) termasuk juga di Langowan raya, mengeluhkan pelayanan PT. PLN.

Pasalnya, pihak PLN dinilai seenaknya memadamkan listrik yang tak sesuai jadwal pemadaman. Disisi lain, PLN pun tak kehabisan akal untuk meyakinkan pelanggan perihal alasan kenapa listrik sering padam. Program listrik pintar yang sudah lama digagas, ternyata hanya sebuah slogan untuk menutupi ketidakmampuan PLN dalam melayani pelanggan agar lebih baik.

Intinya slogan tersebut hanya membuat PLN tak berdaya, sebab buktinya bukan itu yang di harapkan pelanggan, namun komitmen PLN untuk tetap melayani pelanggan sebagaimana motto PLN. Alhasil situasi ini tentu menyebabkan aktivitas warga terganggu. Selain itu banyak kerugian yang di alami, namun tak pernah sedikitpun PLN mengerti dan memahami hal itu.

“Kalau pembayaran rekening terlambat, pelanggan dibebankan biaya tambahan yakni biaya denda, namun sebaliknya ketika listrik padam, PLN tak mau peduli atas kerugian yang dialami pelanggan, seperti kerjaan terhambat, belum lagi resiko lainnya yakni rusaknya barang elektronik milik pelanggan,” ucap Banteng Masengi tokoh masyarakat Minteng.

Sementara itu salah satu personil DPRD Minahasa Drs. Dharma Palar yang juga merupakan perwakilan daerah pemilihan 4 yang meliputi Kawangkoan, Langowan, Tompaso dan Sonder, saat dimintai tanggapan, mengaku kecewa dengan pelayanan PLN.

Dikatakan Palar, selama ini banyak keluhan-keluhan yang disampaikan pelanggan termasuk pihaknya selaku wakil rakyat, ditanggapi santai dan enteng oleh PLN. “Selama ini tak ada alasan yang bisa di terima dengan logika yang disampaikan oleh PLN terkait pemadaman listrik, sebab jika mengacu pada jadwal pemadaman dimana pemadaman tidak dilakukan tiap hari, namun nyatanya pemdaman terjadi tiap hari, artinya ada pembohongan publik. Kami berharap agar PLN memikirkan kepentingan pelanggan bukan hanya kepentingan PLN,” ketus Palar, saat di temui di gedung wakil rakyat Minahasa di kawasan Sasaran, Selasa (22/9/2015). (rom)