ManadoToday – Untuk penelitian, tim Sharma menganalisa informasi lebih dari 44.000 wanita yang melahirkan bayi pada tahun 2010 atau 2011. Perempuan ini berasal dari 28 negara.
Wanita diklasifikasikan berdasarkan indeks massa tubuh mereka (BMI), rasio tinggi berat. BMI antara 18,5 dan 25 dianggap berat badan normal; di bawah 18,5 kekurangan berat badan, antara 25 dan 30 adalah kelebihan berat badan, dan lebih dari 30 adalah obesitas. Mereka dengan obesitas terbesar memiliki BMI 35 atau lebih besar.
Satu dari lima wanita mengalami sedikit kenaikan berat badan, hanya 32 persen yang memperoleh berat badan sesuai dengan rekomendasi. Dan 47 persen dari mereka memiliki berat badan berlebihan, menurut penulis studi.
Institute of Medicine merekomendasikan pedoman kenaikan berat badan 9kg sampai 13kg jika berat badan normal pada awal kehamilan; 10kg sampai 14kg jika berat badan kurang; 5 sampai 9kg jika kelebihan berat badan; dan 4 hingga 7kg jika obesitas saat awal kehamilan.
Wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas sebelum hamil dua sampai tiga kali lebih mungkin untuk mendapatkan berat badan lebih dari yang direkomendasikan, dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal. Namun wanita obesitas juga hampir dua kali lebih mungkin untuk mendapatkan berat badan yang terlalu sedikit, studi ini ditemukan.
Ras dan etnis, tingkat pendidikan dan kondisi kesehatan seperti diabetes atau mual selama kehamilan juga mempengaruhi seberapa banyak berat badan wanita naik. Wanita yang memiliki kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi) atau yang berhenti merokok saat hamil lebih mungkin untuk mendapatkan berat badan terlalu banyak.
