Aksi Penipuan Terhadap Petani Cengkih Marak di Minsel

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Warga di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) terlebih yang sedang menghadapi panen cengkih diminta berharti-hati dan waspada ketika hendak menjual cengkih kepada para pembeli cengkih yang mendatangi langsung para petani.

Pasalnya, ada beberapa oknum pembeli cengkih nakal, yang ketika melakukan transaksi sering malakukan praktek penipuan dengan cara mengurangi jumlah kilogram cengkih yang dijual petani. Bahkan parahnya lagi, ada oknum pembeli cengkih yang sengaja memberikan sebagian uang palsu dari hasil transaksi. “Ya, pekan lalu, kami dicurangi oleh salah satu pembeli cengkih sehingga rugi sekitar Rp 1.500.000 , ” ujar Harry S salah satu warga Kumelembuai.

Dalam melakukan aksinya menurut Harry, pembeli cengkih yang ditenggarai berasal dari salah satu Desa di Kabupaten Minahasa ini, sangat piawai memanfaatkan kesibukan pemilik cengkih atau petani yang hendak menjual. Bahkan diduga menggunakan ilmu hypnotis ketika melakukan transaksi, sehingga petani yang menjual hanya mengiayakan apa yang ia katakan oknum tersebut. “Dan baru sadar satu jam kemudian ketika oknum pembeli ini, sudah pergi,” katanya.

Parahnya lagi, yang diduga terjadi di Desa wanga Kecamatan Motoling Timur dan salah satu Desa di Kecamatan Ranoiapo, dimana ada oknum pembeli dalam melakukan transaksi menggunakan uang palsu. “Dan itu nanti diketahui manakalah diberitahu pegawai salah satu Bank di Motoling saat hendak menyetorkan uang pekan lalu,” ujarnya.

Dengan pengalaman yang terjadi ini, Harrys menghimbau agar para Petani cengkih yang hendak menjual hasil kebunnya itu, waspada dan hatri-hati. “Kepada para petani cengkih di Minsel dan sulut pada umumnya, sebaiknya jika menjual cengkih kepada pembeli yang sudah dikenal baik, dan jangan lupa ditimbang dahulu sebelum dijual,” saran Harry. “Atau jika mencurigakan sebaiknya dilaporkan kepada pemerintah atau aparat kepolisian terdekat,” tambahnya. (lou