Dampak Kemarau, Harga Beras di Minahasa Alami Kenaikan Signifikan

TONDANO, (manadotoday.co.id) – Kemarau panjang yang melanda hampir semua wilayah di Indonesia khususnya di Kabupaten Minahasa, mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Salah satunya, yakni naiknya harga beras di pasaran tradisional di Minahasa, yang cukup signifikan. Pantauan manadotoday.co.id di pasar Tradisional Tondano misalnya. Beras 64 kini dijual dengan harga Rp.8.000/liter padahal sebelumnya hanya dijual Rp 6.500. Begitu juga beras jenis superwin yang sebelumnya dijual Rp.7.000/liter, kini dipatok menjadi Rp.9.000.

“Kenaikan ini disebabkan oleh musim kemarau yang melanda, termasuk di Bolaang Mongondow yang merupakan pemasok beras utama untuk kebutuhan beras di Minahasa,” ucap Renny dan Jane pedagang beras, Kamis (27/8/2015).

Hal ini tak berbeda dengan apa yang terjadi pasar Kawangkoan. Beras 64 kini dijual dengan harga Rp 8.000/liter padahal sebelumnya hanya di jual Rp 6.500. Sedangkan beras jenis superwin Rp 7.000 kini di patok menjadi Rp 9.000.

“Mau tak mau harus dibeli meski harganya naik, sebab beras merupakan kebutuhan pokok,” ujar Mike dan Gladis ibu rumah tangga asal Kawangkoan.

Sementara itu, Pemkab Minahasa melalui Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr Wilford Siagian ketika diminta tanggapan terkait kenaikan harga beras ini, mengatakan kenaikan ini memang sangat beralasan dan pemerintah sangat memahami keadaan warga akibat kenaikan ini.

“Yang paling utama bahwa stok beras tetap tersedia, sehingga warga tak perlu kwatir dan panik,” ujar Siagian. (rom)