Menghukum Anak Secara Fisik Dapat Menyebabkan Kerusakan Mental

parenting, tips parenting, Kerusakan Mental
(foto: pixabay)

ManadoToday – Mendorong, menampar dan jenis-jenis hukuman fisik lainnya dapat meningkatkan risiko anak untuk mengembangkan beberapa jenis masalah emosional sebuah studi  menunjukkan.

Jenis hukuman fisik yang keras berbeda dari kekerasan fisik dan seksual, tetapi masih memiliki dampak seumur hidup.

“Kita tidak harus menggunakan hukuman fisik pada anak-anak,” kata peneliti Tracie O. Afifi PhD seorang asisten profesor di departemen ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Manitoba di Winnipeg, Manitoba, Kanada dikutip dari webdm.com.

Para peneliti mensurvei lebih dari 34.650 orang dewasa tentang pengalaman masa kecil mereka, termasuk seberapa sering mereka secara dihukum secara fisik oleh orang tua atau orang dewasa yang tinggal di rumah. Dari jumlah tersebut, 5,9% mengatakan mereka secara dihukum secara fisik, tetapi tidak kekerasan. Peserta juga ditanya tentang suasana hati, kecemasan, dan gangguan kepribadian baik seperti alkohol dan penyalahgunaan narkoba.

Orang-orang yang dihukum secara fisik saat anak-anak lebih cenderung memiliki masalah mental atau emosional. Menurut temuan, sebanyak 7% dari gangguan mental terkait dengan hukuman fisik. “Jenis hukuman dikaitkan dengan hasil mental yang buruk dan beberapa gangguan mental hampir seragam,” kata Afifi.

Alternatif lain untuk hukuman fisik

Ada cara yang sesuai dengan usia untuk mendisiplinkan anak. Afifi sering merekomendasikan penguatan positif, atau memberi hadiah saat mereka berperilaku baik sebagai alternatif hukuman fisik.

“Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang anda lakukan sesuai dengan usia atau tingkat perkembangan,” katanya.

“Tindakan hukuman fisik yang diberikan pada anak 4 tahun sama dengan kekerasan pada anak usia 6 bulan,” kata Andrew Adesman, MD.

Ini tidak cukup hanya memberitahu orang tua bahwa hukuman fisik yang keras sangat berbahaya, katanya. Orangtua perlu tahu bagaimana cara untuk mendisiplinkan anak-anak mereka. Ini dimulai dengan menetapkan harapan yang jelas dengan konsekuensi yang jelas.

Daniel L. Coury, MD, yang adalah seorang profesor  pediatri dan psikiatri klinis di Universitas Ohio mengatakan bahwa efek dari kekerasan fisik yang ekstrim pada anak-anak menempatkan mereka pada risiko memiliki gangguan perilaku di masa depan.

Namun studi ini menunjukkan bahwa disiplin secara fisik yang keras juga memiliki konsekuensi jangka panjang. “Ini bukan hanya sebuah tanda merah hari ini, itu juga memiliki efek jangka panjang,” katanya. “Anda menyebabkan kerusakan dan meningkatkan risiko anak anda mengalami masalah mental seumur hidup.”