4 Tanda Orang Tua Menjadi Terlalu Permisif

Permisif, parenting, tips perenting, keluarga
(foto: pixabay)

ManadoToday – Anda mungkin berpikir bahwa orang tua yang terlalu permisif atau orang tua yang terlalu membebaskan anaknya adalah orang tua yang anak-anaknya tidak memiliki aturan, tidak ada jam malam, tidak ada aturan berpakaian, dan tidak mempunyai sopan santun. Benar, tapi mereka bukan satu-satunya.

Anda mungkin akan terkejut bahwa beberapa kebiasaan anda bisa menempatkan anda ke dalam “pushover” atau kategori orang tua permisif, menurut para ahli, bahkan jika anda berpikir bahwa yang anda lakukan sudah benar untuk anak remaja anda.

“Banyak orang tua saat ini salah memahami peran mereka,” kata Ahli Parenting Leonard Sax, MD, PhD, seorang dokter keluarga di Chester County dikutip dari webdmn.com. “Mereka sering melihat peran mereka sebagai memastikan putra atau putri masuk ke sebuah perguruan tinggi dan melindungi mereka dari kekecewaan. Mereka berada di sana saat ada masalah, memberi rasa aman tanpa berpikir secara bijaksana untuk membiarkan anak menghadapi masalah mereka sendiri untuk mendapatkan pengalaman.

Berikut adalah lima tanda umum orang tua menjadi terlalu permisif.

1. Tidak Ada Rutinitas atau Batasan
Bagi banyak orang tua, kesibukan yang mereka lakukan sehari-hari dapat merusak rencana pengasuhan mereka. Setelah beberapa saat, kurangnya rutinitas keluarga dapat mengakibatkan kemalasan, manja atau remaja yang tidak bertanggung jawab.

“Semua orang tahu bahwa mereka harus memiliki aturan, rutinitas, kebiasaan dan sosialisasi,” kata Laura Kastner, PhD dikutip dari webdm.com. “Tapi untuk orang tua yang sibuk, ketika mereka akhirnya pulang, mereka tidak ingin mengubah waktu keluarga mereka menjadi kepahitan.”

Suka atau tidak, satu-satunya cara untuk mengubah situasi menjadi kurang permisif adalah menetapkan aturan keluarga.

“Jika anda mengatakan, ‘Kami sekarang akan memiliki waktu tidur,’ anak-anak pasti akan menolak,” kata Kastner. “Anda harus tenang dan benar-benar tegas.”

2. Menghindari Konflik
Banyak orang tua berpikir untuk memenuhi tuntutan remaja daripada masuk ke adu argumen lain. Ini terutama sering terjadi bagi orang tua yang tidak suka banyak aturan, sehingga mereka mengendurkan aturan.

“Saat anak-anak mencapai pubertas, saat itulah konflik dalam keluarga meningkat,” kata Madeline Levine, PhD.

Anda dapat membiarkan beberapa hal-hal kecil bergeser, jika anda benar-benar benci konflik, tapi ini penting untuk kredibilitas anda sebagai orangtua untuk terus tegas tentang hal-hal yang penting.

3. Membuat Sekolah Sebagai Alasan
Remaja cerdas yang ingin mengelak tanggung jawab mereka di rumah sering menggunakan sekolah sebagai alasan, karena orang tua biasanya mengendurkan aturan jika berkaitan berkaitan dengan pendidikian.

Anda mungkin berpikir bahwa anda membantu anak anda dengan membiarkan mereka melakukan tugas sekolah, tapi sikap permisif anda dapat memberikan efek negatif jangka panjang untuk anak.

“Ketika anak-anak terjun ke masyarakat, mereka harus memiliki beberapa keterampilan,” kata Levine.

Untuk memastikan bahwa anak anda menjadi anak yang sepenuhnya dewasa, buat dia untuk melakukan semua tanggung jawabnya di rumah, bukan hanya di sekolah

4. Mencoba Menjadi Teman Bagi Anak
Beberapa orang tua yang terlalu permisif lebih suka anak menganggap mereka sebagai teman daripada sebagai figur otoritas yang efektif.

Remaja perlu orang tua otoritatif untuk membantu mereka membuat pilihan yang tepat, bukan teman bergosip kata Sax.