Nama Orang Nomor Satu dan Dua di Sulut Dicatut

SHS: Sejak Saya Menjabat, Saya Terus Difitnah!

SULUT, (manadotoday.co.id) – Nama orang nomor satu dan dua di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yakni Gubernur DR Sinyo Harry Sarundajang (SHS) dan Wakil Gubernur DR. Djouhari Kansil MPd, dicatut.

Kali ini, pencatutan nama tersebut diduga dari salah satu oknum PNS di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulut.

Terungkapnya dugaan pencatutan Gubernur dan Wagub Sulut ini, menyusul beredearnya Short Message Service (SMS) dari nomor 085757387194 yang juga sampai di tangan para wartawan yang kesehariannya meliput di Pemprov Sulut, menyebutkan adanya dugaan pemotongan anggaran disetiap bidang sampai ke UPT Dinkes Sulut.

Dalam sms tersebut, pemotongan angaran ini dari angka dua persen sampai 10 persen, diperuntukan kepentingan Gubernur dan Wagub Sulut.

Gubernur Sarundajang ketika dikonfirmasi beredarnya sms tersebut, membantah keras. Menurut dia, saat ini jamannya sudah begitu (main fitnah, red).

“Itu fitnah ! sejak saya menjabat (Gubernur Sulut,red) saya sudah difitnah. Tapi, jika ada hal seperti tudingan itu, ayo buka-bukaan dan gentel. Sebaiknya laporkan langsung pada saya dan jangan menyebarkan issu yang belum tentu kebenarannya. Saya bersumpah tak ada yang seperti itu. Anak-anak saya juga saya larang berbuat seperti itu, ini fitnah !,” tegas SHS.

Dia katakan lagi, saat ini jamannya memang seperti itu. “Jangankan saya. Pak Presiden Jokowi pun sering difitnah,” ingatnya.

Wagub Kansil pun ketika dikonfirmasi terkait beredarnya sms tersebut, berang saat mengetahui adanya issu telah menerima dana segar untuk kampanye dari Dinkes Sulut.

“Saya tak terima dana untuk kampanye dari Dinkes,” ketus Kansi kepada wartawan, Rabu (3/6/2015).

Menurut dia, sosok yang mempergunakan nomor 085757387194 ditantang untuk tampil membuktikan potongan dana di bidang – bidang Dinkes untuk dipergunakan sebagai dana kampanye jika dirinya mencalonkan diri kembali.

“Kalau berani tunjukan. Jangan cuma di sms yang mengedarkan issu. Jangan memfitnah,” tegas Kansil seraya menambahkan, soal pesan singkat seperti itu sudah sering menerimanya termasuk pada staf Wagub.

”Itu sama sekali tidak benar dan saat dihubungi pengirim pesan tersebut tak pernah diangkat,”jelas Kansil.

Maraknya SMS ini, ditanggapi pengamat politik pemerintahan daerah TaufikTumbelaka. Kata dia, hal ini harus diteliti secara serius, sebab kalau tak benar, berarti ada masalah dalam internal Dinkes Sulut. Namun, jika benar harus diteliti apakah betul dananya masuk ke Gubernur dan Wagub? “Sebab bisa saja untuk kepentingan oknum tertentu. Dengan mencatut nama gubernur dan wagub, sangat sakti untuk mendapatkan dana. Makanya harus diteliti kebenarannya,” ingat Tumbelaka.

Kepala Dinkes Sulut dr. Garce Punuh ketika dikonfirmasi wartawan, menyatakan SMS itu tak benar.

“Demi Tuhan. SMS yang beredar itu tak benar. Demi Tuhan sekali lagi saya katakan itu tidak benar. Itu fitnah,!”tegas Punuh.

Menurut dia, memang saat ini banyak SMS dengan issu tak baik berkembang soal Dinkes. Apalagi saat ini masuk dalam tahun-tahun politik, namun sebagai orang percaya, pelaku SMS itu sudah dimaafkan.

“Sebagai orang percaya, walaupun telah difitnah saya tetap mengampuni orang yang mengedarkan SMS tersbut, yang jelas saya sudah maafkan orang tersebut, “katanya.

Berikut isi SMS dari nomor 085757387194 tersebut.

“Potongan-potongan dana yang ada di bidang-bidang di Dinkes, mencapai angka 2- persen. bahkan sudah meluas sampai ke UPT Laboratorium dikenakan potongan 10 persen. Menurut kadis Dinkes dr. Grace Punuh hal ini terpaksa dia lakukan untuk biaya pengobatan Gubernur yang menurut Kadi Dinkes menderita sakit kanker getah bening dan untuk wagub biaya pencalonan kampanye beliau nanti. Hal ini sangat memberatkan kami sebagai kabid-kabid dan bendahara-bendahara untuk mempertanggungjawabkannya. kaki kami stengahnya sudah dipenjara. harap dimengerti. trims GBU,”

Sedangkan SMS susulan, soal dugaan pemotongan anggaran lainnya, yakni anggaran rapat kerja Dines Kesehatan yang dilaksanakan selama satu hari namun pertanggungjawabannya harus 3 hari. Berikut isi SMS susulan dari nomor 085757387194,

“Rakerkes rencana dan anggaran 3 hari tetapi hanya dilaksanakan 1 hari dan kami panitia diperintah Kadis mempertanggungjawabkannya untuk 3 hari. katanya dana sisa akan diberikan kepada Wagub. Thx GBU,”. (ton)