AMURANG, (manadotoday.co.id) – Menjelang Pemilihan kepala daerah (Pemilukada) 2015, sejumlah lembaga survey mulai bermunculan di Provinsi Sulawesi Utara tak terkecuali di kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Parahnya, lembaga survey yang sering muncul jelang Pilkada, laksana jamur di musim hujan ini, ada yang ditenggarai merupakan lembaga survey partisan yang sengaja dimunculkan untuk menggiring opini masyarakat memilih calon tertentu di Pilkada nanti.
Sehubungan dengan hal ini pengamat politik dan pemerintahan Sulawesi Utara, Dr Ferry Daud Liando SIP MSi, mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan tidak langsung percaya dengan hasil survey yang saat ini muncul menjelang Pemilukada.
“Lembaga survey yang muncul karena momentum atau musiman pasti tidak berumur panjang. Apalagi lembaga survey itu adalah lembaga partisan. Lembaga itu bagai jamur, jika musim hujan berhenti maka ia akan lenyap.Karenna itu masyarakat diingatkan untuk cermat dan tidak langsung percaya, terhadap hasil survey lembaga survey yang masih diragukan keberadaannya,” tutur putra terbaik asal Desa Malola Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minsel ini, kepada manadotoday.co.id.
Lembaga survey yang kredibel yang diakui keberadaanya menurut Liando, memiliki beberapa indikator diantaranya punya sertifikat yang dikeluarkan oleh asosiasi lembaga survey sebagai bukti bahwa lembaga itu profesional, tidak hanya tampil pada momentum atau musim tertentu, berani membuka hasil survey ke public mulai dari perencanaan survey, siapa informannya, wilayah pengambilan data serta teknik Analisa data hingga penarikan kesimpulan dan punya reputasi atau pengalaman tentang hasil penelitian yang benar-benar sudah terbukti.
“Diluar dari indikator itu, lembaga survey pasti diragukan,” tandasnya. Pun demikian, Liando juga mengingatkan pers dalam menyampaikan berita ke publik, agar hati-hati memberitakan hasil survey yang dilakukan oleh lembaga yang masih diragukan keberadaannya . (lou)
