Presiden Jokowi Hadiri Puncak Acara BBGRM ke-XII dan HKG PKK ke-43

SULUT, (manadotoday.co.id) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri langsung puncak acara peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-43, yang berlangsung di Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (28/5/2015).

Dalam sambutan dikegiatan yang dihadiri para Menteri, Pejabat Negara, Aggota DPR RI, para Gubernur, Bupati dan Walikota, Jokowi menyatakan intisari dari Pancasila adalah Gotong Royong.

“Kita akan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, tanggal 2 Juni. Dari Pancasila, kita dapatkan intisarinya adalah pada Gotong Royong. Saya berkeyakinan bahwa tanggungjawab untuk membangun bangsa adalah harus dilakukan dengan musyawarah dalam memutuskan serta bergotong royong dalam bekerja,” ujar Jokowi.

Dia katakan, kekuatan rakyat indonesia adalah gotong royong yang menjadi modal sosial. Dimana rakyat secara bahu-membahu menyelesaikan hambatan dan tantangannya kedepan.

“Gotong royong bukan hanya jiwa bangsa, tapi modal sosial dalam menghadapi masa depan. Gotong royong harus kita maknai bukan hanya sebagai slogan, sebatas kata-kata, atau bahkan jargon. Oleh karena itu, gotong royong harus kita aktualisasikan, kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Gotong royong harus kita wujutkan dalam sebuah tindakan yang nyata,” tandas Jokowi.

Disisi lain, Jokowi menyatakan tak mudah untuk membangun semangat gotong royong. Ditengah-tengah kehidupan yang semakain individualistis dan cenderung kompetitif.

“Masih banyak dari kita lebih menyukai bekerja sendiri-sendiri, dibandungkan bekerja bersama-sama. Ego daerah, ego sektoral lebih menonjol dibandingkan dengan sinergi dan kerja sama. Inilah yang saya perlu ingatkan,” ingatnya.

Ditambahkan Jokowi, dengan dilaksanakannya kegiatan Nasional BBGRM dan HKG PKK, mengingatkan setia warga Indonesia tentang arti penting dari gotong royong, terutama pada generasi penerus yang akan memikul tugas sejarah kedepan.

“Kita perlu menanamkan semangat gotong royong kepada anak-anak kita, kepada generasi muda kita, sebab merekalah memegang masa depan bangsa ini. Semangat gotong royong harus ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak kita. Generasi mudah harus terbiasa bermusyawara dalam memutuskan dan goyong royong bekerja. Itulah sebabnya semangat gotong royong harus diajarkan, melalui kegiatan yang nyata, bukan sekedar wacana,” terang Jokowi.

Hadir dalam kegiatan itu, Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo, Menteri Pertanian Andi Amran Solaeman, Menteri Perindusitrian Saleh Husen, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Adi Muliyono, anggota DPR RI asal Sulut Olly Dondokambey dan Yasti Soeprejo, Gubernur Sulut DR. SH. Sarundjang bersama Ketua TP PKK Sulut, Ny. Adelin Sarundajang Laoh Tambuwun, dan ribuan masyarakat yang hadir. (ton)