Sinyal Timbul Tenggelam, Sejumlah Desa di Minsel (Masih) Kesulitan Berkomunikasi Lewat HP

AMURANG, (mandotoday.co.id) – Jika sebagian besar masyarakat sudah lama menikmati kemajuan teknologi seperti berkomunikasi lewat jaringan seluler Hand phone (Hp) dan mengakses internet, namun hal tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh sejumlah warga yang tinggal di beberapa wilayah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) diantaranya Desa Tondey Kecamatan Motoling Barat, Beringin Kecamatan Ranoyapo dan Makasili Kecamatan Kumelembuai.

Betapa tidak, untuk berkomunikasi lewat handphone, warga harus mencari titik tertentu yang ada sinyal seluler. Itupun  ketika berkomunikasi acap kali putus disebabakan jaringan yang timbul tenggelam. Bahkan tak jarang handphone harus digantung di lokasi yang memiliki sinyal, agar ketika dihubungi atau menghubungi saudara atau kerabat tidak sulit.

“Untuk berkomunikasi lewat handphone di Desa kami saat ini, masih sulit, karena harus mencari lokasi yang ada sinyal. Dan jika dipindah ke lokasi lain, sinyal akan hilang. Sebab itu, jika ada yang menghubungi saya, kemudian tidak di respon itu berarti saya sedang di luar rumah,” ujar Jemmy Wua Hukum Tua Desa Beringin, kepada manadotoday.co.id belum lama ini.

Hal yang sama juga dialami, warga Desa Makasili Kecamatan Kumelembuai dan Desa Tondey Kecamatan Motoling Barat, yang mengaku sangat kesulitan berkomunikasi dengan dunia luar atau saudara-saudara dan keluarga yang tinggal di luar daerah atau mengakses internet seperti yang sudah lama dirasakan oleh warga lain.

“Padahal komunikasi lewat seluler dan mengakses internet penting untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan dunia. Selain itu hal tersebut dapat menunjang ekonomi masyarakat. Dan sulitnya berkomunikasi lewat seluler memberi kesan daerah kami terisolir, ” kata Jenri P warga Tondey dan Millian Liando warga Makasili.

Pun demikian, baik hukum Tua Desa Beringin, Millian di desa Makasili dan Jenri di Desa Tondey, berharap pemerintah Kabupaten Minsel, dapat memfasilitasi atau meminta infestor jasa telekomunikasi untuk membangun tower di daerah mereka. “Apalagi komunikasi lewat handphone sudah menjadi kebutuhan sekunder dan sangat penting untuk menunjang aktifitas masyarakat saat ini,” tukas ketiganya terpisah. (lou)