Tak Lagi di Aliri Air, 300 Hektar Sawah di Desa Paslaten Terbiar

Irigasi sawah di Desa Paslaten yang tidak difungsikan, akibat tidak lagi di aliri air

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Sekitar 300 hektar sawah di Desa Sulu dan Paslaten Kecamatan Tatapaan, tak bisa digunakan Petani. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi air yang mengalir melalui irigasi di areal persawahan, tersebut.

Julius Pesik warga Sulu, mengungkapkan tidak lagi ada air yang mengalir pada irigasi tersebut, disesabkan rusaknya bendungan akibat di terjang banjir bandang yang terjadi pertengahan tahun 2015 lalu.

“Memang sudah pernah diperbaiki, tapi hanya sekitar dua bulan dimanfaatkan rusak kembali. Itu  mungkin karena anggarannya kecil sehingga tidak maksimal perbaikannya,” ujar Pesik, sembari berharap ada perhatian Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Minsel, melakukan perbaikan bendungan sehingga areal sawah dapat dimanfaatkan lagi, terlebih salah satu program Pemkab Minsel, yakni swasembada beras,

Hal yang sama juga disampaikan Yubel Pandey warga Paslaten, Ia mengharapkan agar pemerintah segera atau secepatnya melakukan perbaikan bendungan dan irigasi, sehingga ratusan hektar sawah di Desa Paslaten dan Sulu, dapat dimanfaatkan lagi.

“Apalagi saat ini banyak masyarakat yang mengeluh tingginya pajak lahan sawah yang dibayarkan kendati areal tersebut tidak dipakai lagi,” pungkasnya.  (lou)