Wagub Sulut: Santiago Layak Jadi Pahlawan Nasional

DR. Djouhari Kansil MPd

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR. Djouhari Kansil MPd, menegaskan Bataha Santiago layak dijadikan Pahlawan Nasional. Hal itu disampaikannya, pada seminar Gelar Kepahlawanan Bataha Santiago, di Hotel Sahid Kawanua Manado, Jumat (20/3/2015).

Menurut Kansil, lewat sajarahnya sifat heroik yang ditunjukan Raja Manganitu tersebut ketika mengusir VOC dan kaum penajajah dari tanah nusa utara (nustar), merupakan sebuah motivasi akan sikap dan komitmen Bataha yang rela berjuang demi mempertahankan Bumi Nusa Utara.

“Dengan kata-katanya “Ikite Mendiahi Wuntuang U’ Seke Nusa Kumbahang Katumpaeng”, yang berarti kita harus menyiapkan pasukan perang, negeri kita jangan dimasuki musuh, merupakan sebuah komitmen luhur Bataha demi mempertahankan negeri nustar dari tangan penjajah,” ujar Kansil sembari memberi apresiasi yang tinggi kepada Komandan Korem 131 Santiago Brigjen TNI Binarko S yang sangat peduli dengan Pahlawan Santiago untuk menjadikan sebagai Pahlawan Nasional.

“Ide brilian Jenderal Binarko, seakan menjadi sebuah magnet bagi kami bagaimana mencari jejak Bataha Santiago,” lanjut Kansil lagi.

Sementara Ketua panitia Pelaksana Fentje Janis SH mengatakan, kegiatan ini merupakan kerjasama warga nusa utara (nustar) yang tergabung dalam FK-Nustar, BAMUKISST, IKISST, IKSAT dan MUKAT, serta Korem 131 Santiago dan Korps Merah Putih 14 Pebruari 46 menggelar seminar ini.

“Nantinya akan dilaksanakan juga seminar nasional di Jakarta, dengan menghadirkan para tokoh nustar baik yang ada di Manado dan Jakarta, akademisi dan budayawan,” ungkap Kansil.

Sementara Jenderal Binarko bangga Korem 131 menyandang nama Santiago, karena itu dia mengusulkan agar kepedulian pemerintah daerah dapat mengabadikan nama Santiago baik di gedung-gedung pemerintah maupun nama jalan, supaya generasi penerus dapat mengetahui siapa Santiago itu.

“Bulan April nanti, salah satu aula di Makorem akan di namakan Bataha Santiago,” tandasnya.

Turut hadir dalam seminar itu, Mayjen TNI (Purn) Benny Mandalikan, Drs Hengky Baramuli, DR Sirus Lalompoh, DR Alfrets Areros, Ibu Lutiah, Mahmud Turuis, tokoh muda nustar DR Hendrik Manossoh, serta tokoh nustar lainnya. (ton)