Pemprov Sulut Diminta Ambil Langkah soal Harga Cengkih

Tumbelaka: Pemerintah Jangan Sampai Terkesan Membiarkan !  

SULUT, (manadotoday.co.id) – Turunnya harga cengkih di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akhir-akhir ini, membuat para petani terus “menjerit”. Bahkan, mereka meminta supaya pemerintah mengambil langkah supaya harga komoditi andalan Sulut ini, tak terus merosot.

“Pemerintah harus ambil langkah soal harga cengkih. Jangan sampai harganya terus merosot,” keluh Harke Pongantung, petani asal Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Minggu (1/3/2015).

Hal yang sama ditegaskan juga Desmon dan Engelbert petani asal Tondano. Mereka mengeluh harga “emas coklat” Sulut terus mengalami penurunan.

“Kalau turun terus jelas kami akan merugi. Pemerintah harus ambil sikap, sebab sesuai info harga cengkeh bakal terus merosot,” ujar keduanya.

Sementara itu Pemprov Sulut melalui Kepala Biro Perekonomian Jane Mendur SE, tak menampik turunnya harga tersebut. “Secara alamia apabila datangnya panen raya, dipastikan harga dipasaran akan mengalami penurunan. Ini menjadi hukum ekonomi yang berlaku. Tapi itu tak akan berlaku lama,” katanya.

Untuk itu Mendur berharap, petani tak terburu-buru menjual cengkihnya. “Panen rayakan akan berlangsung sekitar bulan Mei, Juni dan Juli. Jadi, jual lah sesuai kebutuhan yang diperlukan sedangkan yang lainnya disimpan dulu,” ungkap Mendur.

Sementara pengamat politik dan pemerintahan Sulut Taufik Tumbelaka, menegaskan pemerintah jangan sampai terkesan membiarkan kondisi ini.

“Fenomena ini sering berulang setiap panen raya. Namun sayang pemerintah dalam hal ini pejabat terkait, terkesan membiarkan,” nilai Tumbelaka.

Kata dia, seharusnya ada langkah sebagai formula solusi permasalahan yang ada dalam bentuk terobosan baru, agar petani cengkeh dapat terbantu.

“Kalau pemerintah terkesan “pasrah” bisa menimbulkan anggapan negatif dari petani. Apalagi cengkeh termasuk komoditi andalah Sulut,” ujar Tumbelaka.

Informasi yang dirangkum manadotoday.co.id, harga cengkeh saat ini di kisaran Rp.120.000 sampai Rp.125.000 per-kg. Padahal, jauh sebelumnya harga cengkeh sekitar Rp.150.000. (ton)