PPI Desak Pemerintah di Sulut Dukung Pengembangan Budaya

Dialog ketua umum PPI Minahasa dan puluhan wartawan

MANADO, (manadotoday.co.id) – Pakasaan Passo Indonesia (PPI) Minahasa melalui Ketua Umum Jemmy Ringkuangan, mendesak pemerintah di Sulut mendukung pengembangan budaya di masing-masing daerah.

“Dukungan yang dimaksud, berupa anggaran untuk melestarikan budaya, dan memintah pemerintah didaerah dapat meletakan payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) yang mengikat, untuk dapat memelihara ornamen atau situs budaya dan menetapkan regulasi yang mendukung pengembangan budaya di masing-masing daerah di Sulut,” ujar Ringkuangan, dalam dialog terbatas dengan puluhan wartawan, Selasa (10/2/2015).

Menurut dia, pentingnya regulasi untuk mempertahankan budaya harus dilakukan. Menyusul semakin merosotnya akar budaya di Sulut, seperti budaya di tanah Minahasa.

“Nah, penetapan regulasi pengembangan budaya ini, tentunya disertai pendanaan melalui APBD masing-masing daerah,” tandas Ketua KNPI Kabupaten Minahasa ini.

Lanjutnya, pemerintah daerah disemua tingkatan juga diharapkan duduk bersama, guna merumuskan regulasi yang didorong untuk menjadi Perda yang mengikat dalam melakukan pengembangan dan pemeliharaan budaya.

“Sebab dari pandangan kami, berbagai macam persoalan yang terjadi di masyarakat saat ini salah satunya disebabkan adanya degradasi budaya,” tegas Ringkuangan.

Kata dia lagi, pelestarian budaya ataupun adat istiadat terhadap perkembangan pembangunan ekonomi sangat penting. Seperti contohnya, sejumlah negara hebat tetap identik dengan budayanya kuat, yakni Jepang dan Tailand.

“Mereka jadi salah satu raksasa ekonomi dunia tapi tetap memelihara adat istiadatnya. Seperti di Minahasa, adat istiadat mulai terdegradasi, padahal budaya Minahasa bisa menjadi nilai jual tersendiri. Kami harapkan, di Minahasa khususnya saat pelantikan pimpinan daerah, harus dilakukan perayaan adat, atau dilantik sacara adat,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, dilakukan pertemuan Tou Minahasa di ruang Mapaluse kantor gubernur Sulut. Pertemuan itu dihadiri Ketua DPRD Sulut Steven Kandow, Wabup Minahasa Ivan Sarundajang, dan sejumlah tokoh budaya Minahasa, juga membahas tentang pentingnya pelestarian budaya.

Dalam pertemuan tersebut, terkuak tiga elemen mempelajari budaya Minahasa, yakni mitos atau mitologi tentang cerita rakyat, regeresan atau upacara dan adat.

“Kebudayaan ini perlu dipelajari guna menggali kembali jati diri, nilai kultural dan kearifan lokal Minahasa,” pungkas Ringkuangan. (ton)