SHS: Budaya adalah Pembentuk Karakter Bangsa

MELONGUANE, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR. Sinyo Harry Sarundajang (SHS), menyatakan budaya menjadi salah satu pembentuk karakter bangsa.

“Dalam rangka membangun masyarakat yang beradab, budaya merupakan salah satu pembentuk karakternya. Tanpa budaya, kita tak akan mampu membangun kehidupan sosial masyarakat yang harmonis,” ujar SHS sapaan damiliar Sarundajang, ketika hadiri ritual Adat Manduru’u Tonna 2015, di lapangan Sangkudiman Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud.

Kata dia, nilai – nilai spiritual dan kultural yang senantiasa menghiasi budaya masyarakat, adalah faktor untuk merekatkan pluralitas yang ada. Oleh karena itu, masyarakat harus bersyukur karena Sulut termasuk kabupaten Kepulauan Talaud dianugerahi kekayaan pranata budaya yang menghiasi diantaranya ritual adat Manduru‘u Tonna.

“Nuansa religius dan kultural adat manduru‘u tonna, adalah representasi dari keseharian hidup masyarakat kabupaten kepulauan Talaud yang senantiasa bersyukur kepada Tuhan dan merindukan suasana damai dalam memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Ditambahkan SHS, dirinya mengapresiasi dan mengungkapkan harapan kepada Kabupaten Kepulauan Talaud, sebagai daerah maritim yang memiliki resources yang besar untuk mampu menggarap potensi ekonomi sektor perikanan dan kelautan yang dianggap masih seperti “raksasa yang sedang tidur”.

“Sumber daya sektor kelautan seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan dan industri energi yang melalui pengelolaan potensi ekonomi yang produktiif dan efisien akan mampu memecahkan berbagai permasalahan antara lain pengangguran dan kemiskinan.

Ekonomi biru telah mendorong tumbuh dan berkembangnya industri baru yang berbasiskan laut seperti pembangkit listrik tenaga angin dan ombak, penambangan minyak dan gas laut dalam dan dasar laut, perikanan budidaya laut dan marine biotechnology dan diharapkan kepada kabupaten ini untuk membuka sebesar – besarnya investor untuk menanamkan modalnya namun sesuai dengan regulasi yang ada,” terangnya.

Pada acara itu,  SHS juga memberikan bantuan untuk masyarakat Talaud, berupa. Bantuan kepada dinas kesehatan kabupaten talaud berupa 1 unit roda dua untuk pengelola program TB dan insektisida 10 liter dan larvasida 10 kg untuk pemberantasan demam berdarah. Bantuan buku untuk taman bacaan. Bantuan beras 5 ton. Dan penyerahan lokasi untuk program pemberdayaan komunitas adat terpencil untuk 62 KK dengan total anggaran sebesar Rp. 1.710.000.000,-

Diketahui, di acara ritual adat Mandulu’u Tonna, didahului dengan dialog adat oleh pentua – pentua adat dengan semangat Suirenhe wurru su waidde yakni dengan sehati sepikir mengetengahkan hal – hal mengenai persiapan upacara mandulugu tonna kemudian dilanjutkan dengan ritual adat permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dipimpin oleh pentua adat, tujuannya adalah untuk menaikkan syukur atas penyertaan Tuhan ditahun yang lama dan memanjatkan doa meminta perlindungan di tahun yang baru.

Kemudian, acara diakhiri dengan pagelaran seni tari Salaing’u Ampania dan tarian masal yang diikuti oleh Gubernur SHS, jajaran Forkompimda Sulut, Bupati Talaud, dan pejabat daerah serta seluruh masyarakat yang hadir. (ton)